Minggu, 12 Januari 2014

Bahaya Kerja Lembur Bagi Kesehatan Tubuh Anda

Bekerja merupakan rutinitas harian bagi mereka yang sudah dewasa ataupun bagi mereka yang telah memenuhi umur sebagai syarat utama di terima bekerja. Berbagai tujuan sering mengiringinya seperti supaya tidak dibilang pengangguran, menghidupi anak istri ataupun mencukupi kebutuhan untuk bertahan hidup. Pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk memulai aktivitas bekerja. Sehingga pada sore harinya dapat pulang kerumah dan berkumpul bersama keluarga tercinta kembali. Menambah waktu bekerja atau lembur sangat tidak dianjurkan untuk kesehatan tubuh anda. Berbagai bahaya maupun gangguan kesehatan dapat muncul dengan tiba-tiba saat memutuskan bekerja lembur. Lalu, apa saja bahaya sering kerja lembur bagi kesehatan tubuh anda...???

    Faktanya, tubuh manusia tidak akan mampu bekerja satu hari penuh tanpa di sertai dengan istirahat yang cukup. Ini dikarenakan, tubuh bukanlah mesin dan tersusun atas organ-organ yang membutuhkan waktu jeda yang cukup pula. Bagi mereka yang memutuskan sering lembur kerja harus siap dengan berbagai konsekuensi yang harus di terima terkait dengan kesehatan tubuhnya yang terus menurun. Tips kesehatan akan mengulas berbagai bahaya sering kerja lembur bagi kesehatan tubuh anda. Berikut ini bahaya sering kerja lembur bagi kesehatan tubuh anda :
  1. Pemicu Munculnya Depresi Pada Diri Anda. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLos ONE, ketika seseorang bekerja selama 11 jam atau lebih per harinya akan memiliki tingkat depresi yang cukup tinggi dibandingkan dengan mereka yang bekerja normal (7 - 8 Jam sehari ).
  2. Mempercepat Berbagai Gangguan Kesehatan. Bagi mereka yang bekerja diperkantoran, duduk sambil bekerja sudah menjadi kesehariannya. Berbagai dampak buruk dari terlalu lama duduk dapat menimbulkan diabetes, obesitas, kanker, serangan jantung. Jadi haruskah anda menambah jam duduk dikantor dengan bekerja lembur setiap hari...???.
  3. Berdampak Buruk Pada Kualitas Tidur Anda. Jika seseorang sering bekerja lembur, maka secara otomatis jam tidur yang dimilikinya berkurang. Berbagai dampak buruk akan menimpa dari minimnya jam tidur seperti memori yang terus meuurun, meningkatnya berat badan, sering marah-marah tidak jelas, maupun kanker yang mengintai anda.
  4. Memperburuk Kesehatan Organ Jantung. Overtime atau kerja lembur berkontribusi besar terhadap berbagai gangguan kardiovaskuler seperti penyakit jantung, serangan jantung serta tekanan darah tinggi ). Menurut sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2010, seseorang yang bekerja 10 jam atau lebih per harinya beresiko terkena penyakit kardiovaskuler sebesar 60 persen.
  5. Meningkatkan Tingkat Stres Pada Diri Anda. Pekerjaan yang anda lakukan setiap hari merupakan penyumbang terbesar atas tingkat stres yang anda derita. Ini dikarenakan, berbagai beban kerja yang harus diselesaikan, tingkat kemacetan lalu lintas yang menghambat berangkat ataupun pulang kerja, teman sekerja yang tidak ramah ditambah beban pekerjaan yang terus bertambah.
  6. Berbagai Gangguan Pada Penglihatan. Pekerjaan di era digital mengharuskan seseorang menatap layar komputer ataupun laptop dalam jangka waktu yang relatif lama. Tentu hal ini akan berefek serius pada organ mata seperti ketegangan pada mata, gejala sakit kepala, mata yang kering yang disertai dengan penglihatan yang kabur atau tidak jelas.
  7. Terganggunya Fungsi Organ Otak. Kerja lembur yang dilakukan secara terus-menerus akan beresiko pada penurunan pada mental serta demensia (penurunan kemampuan intelektual ) yang anda miliki.

Nahh, jika anda sering kerja lembur usahakan pola makan dan pola tidur anda stabil sehingga tidak menyebabkan bahaya-bahaya yang timbul seperti diatas. Banyak-banyak makan buah juga bisa menambah vitamin dan daya kondisi tubuh. 


Efek Negatif Membuat Tato

Tato merupakan salah satu bentuk seni yang akan menempel seumur hidup di tubuh seseorang. Tapi seni merajah tubuh ini terkadang dilakukan dengan cara yang tidak aman yang berisiko infeksi penyakit serius ke tubuh. Lihat dulu plus minusnya, sebelum Anda atau orang terdekat Anda merajah tubuhnya.

Keputusan untuk membuat tato sebaiknya sudah dipikirkan secara matang, karena bentuk seni ini masih sangat sulit untuk dihilangkan. Menghapus tato butuh waktu lama, mahal dan bisa merusak jaringan kulit. Saat membuat tato pun sebenarnya sudah merusak jaringan dan menyebabkan traumatis pada kulit.

Efek samping yang bisa muncul dari pembuatan tato adalah adanya risiko infeksi seperti penggunaan jarum yang tidak steril atau kandungan zat-zat berbahaya dari tinta yang dipakai. Beberapa korban mulai berjatuhan terkena infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).


Tinta tato umumnya terbuat dari suspensi partikel yang larut dalam air seperti merkuri, kadmium,
timah dan besi yang disuntikkan di bawah kulit untuk membentuk suatu gambar dengan menggunakan jarum. Risiko infeksi juga bisa terjadi saat pembuatan tato karena tinta yang dipakai mengandung zat-zat berbahaya.

Prof Helen Suh MacIntosh, pakar kesehatan lingkungan dari Harvard University mengatakan beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan dari proses tato yang tidak steril adalah:
1. Infeksi HIV AIDS
2. Hepatitis B atau C
3. TBC
4. Mycobacterium
5. Sifilis
6. Malaria
7. Lepra.

Beberapa jenis tinta merah untuk membuat tato permanen memang mengandung merkuri dan sebagian lagi mengandung logam berat yang berbeda seperti kadmium atau oksida besi.

Menurut Prof Helen, logam-logam yang terdapat dalam tato yang digunakan pada kulit telah diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi, eksim, jaringan parut, dan juga dapat menyebabkan sensitivitas terhadap merkuri.

Warna lain dari tinta tato standar juga berasal dari logam berat (termasuk timah, antimon, berilium, kromium nikel, kobalt, dan arsen). Sama seperti logam berat pada tinta merah, tinta-tinta ini juga dapat menyebabkan reaksi kulit pada beberapa orang.

Untuk itu menurutnya bahan tato harus mencantumkan risiko dari kandungan logam berat, termasuk timbal, arsen, dan lain-lain serta yang banyak dikaitkan dengan kanker dan cacat lahir.

Paparan benda-benda berat itu biasanya muncul bertahun-tahun setelah orang membuat tato. Saat diperiksa dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) misalnya, orang bisa terbakar atau tersengat tato karena logam berat dalam tintanya terpengaruh oleh medan magnet.

Berikut kerugian membuat tato permanen seperti dilansir dari Scientific American dan Hubpages :

Kerugian memiliki tato permanen

1. Rasa sakit yang harus dirasakan oleh seseorang saat membuat tato karena pembuatannya menggunakan jarum berisi tinta sesuai warna yang diinginkan.
2. Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat tato.
3. Bersifat permanen sehingga tidak bisa dihilangkan dengan mudah, jika ingin menghapusnya tidak selalu berhasil 100 persen dan harganya pun sangat mahal.
4. Setelah bertahun-tahun warnanya bisa memudar atau muncul garis-garis patahan dari gambar tersebut.
5. Mode dan tren selalu berubah-ubah, bisa saja saat ini gambar tersebut sedang tren tapi bisa menjadi hal yang kuno beberapa tahun ke depan.
6. Mungkin tato akan terlihat menarik saat masih berusia 20-an tahun, tapi akan menjadi hal yang aneh setelah berusia di atas 50-an tahun.
7. Ada risiko infeksi dari setiap pembuatan tato, seperti dari jarum yang tidak steril atau tinta yang dipakai mengandung zat-zat berbahaya.


Tapi kenapa di zaman yang sekarang ini makin banyak orang yang membuat tato ? padahal mereka sudah tahu bahwa tato itu memiliki banyak dampak negatif. Hampir banyak orang yang memiliki tato dikarenakan hanya untuk bergaya sehingga mereka bisa mempercantik dirinya sendiri, tetapi mreka tidak tahu dengan efek negatifnya.

sumber : http://www.nagaswarafm.com/tato-banyak-efek-negatif-daripada-manfaat.php