Sabtu, 23 November 2013

POLISI WANITA DAN REALITANYA


kita ketahui bersama bahwa tugas dari polisi adalah mengayomi masyarakat. Baik dari kelancaran lalu lintas, maupun kenyamanan dan kententraman di lingkungan masyarakat. Apabila kita telusuri ke Jalan-jalan protokol di kota yang tidak pernah tidur ini, banyak sekali polisi lalu lintas yang didominasi oleh polisi laki-laki mengawasi kelancaran jalan tersebut. Belum lagi jika kita melihat adanya tindak kejahatan, polisi laki-lakilah yang turun terlebih dahulu ke dalam situasi yang sedang terjadi. Lantas apakah anda melihat dimana letak atau peran pada polisi wanita? Ya, pastinya saja ada. Kebanyanyak dari polisi wanita menduduki atau bekerja di bidang administrasi Kepolisian. Memang tidak hanya itu, polisi wanita juga sesekali mengawasi lalu lintas di jalan raya. Tetapi berbeda dengan polisi laki-laki, polisi wanita hanya sebagai seorang pelayan publik yang membantu masyarakat dalam menyebrang jalan. Selebihnya, polisi wanita memang mendomminasi pada anak dan perempuan
            Tetapi jika kita melihat dan mengingat bahwa tidak adanya diskriminasi gender antara wanita dan laki-laki, sama halnya kah dengan kedudukan wanita dalam hal ini? Seharusnya peran polisi wanita tidak perlu dibeda-bedakan lagi dengan polisi laki-laki. Apa yang dikerjakan polisi laki-laki seharusnya dikerjakan pula oleh polisi wanita. Perbedaan disini hanyalah terletak pada nama, ‘polisi’ yang memang jelas dan karena ada terlebih dahulu dimaksudkan adalah laki-laki. Dan polisi wanita yang menyusul berdiri jelas ditujukan untuk wanita. Peran dari kedua gender polisi terrsebut seharusnya disamakan. Apabila kita melihat kembali pada beberapa peran polisi wanita yang telah disebutkan di atas, apakah peran polisi wanita telah disamakan dengan polisi laki-laki? Belum. Melihat begitu banyak sektor yang dikuasi oleh kepolisian, seharusnya pembagian tugas pada polisi wanita juga banyak. Namun peran yang mendominasi hanya pada kekerasan pada anak dan perempuan Hal ini masih sangat jauh dengan adanya kesetaraan peran tanpa meihat gender. Diperlukan perubahan guna penyetaraan dapat berhasil dengan baik. Mungkin budaya paternalisme dalam hal kepemimpinan memang masih dikedepankan. Namun sejak lahirnya emansipasi wanita, berarti kedudukan wanita dan pria telah setara. Dan tentunya dalam urusan pekerjaan perlu disama ratakan dan tanpa diskriminasi dengan melihat gender.
            Jika kita melihat kembali, peran polisi wanita masih sangat minim. Maka dari itu perlu kita tingkatkan lagi peran wanita di kepolisan yang mencakup ke berbagai sektor. Agar nantinya keterlibatan wanita dalam melayani publik bisa merata. Dan nama polisi wanita tidak hanya sekedar nama. Namun realita yang sebenarnya polisi wanita dan pria memiliki kesetaraan peran dalam mengemban tugasnya.

Pengaruh Media Terhadap Keseharian


Penggunaan media dalam keseharian saya cukup sering saya lakukan. Seperti media televisi, rasanya sehari dengan tidak menonton televisi sehari saja tidak bisa. Pengaruh yang ditimbulkan dengan menonton televisi banyak bagi saya, dari yang baik hingga yang kurang baik. Yang baiknya adalah saya dapat memperoleh informasi dan informasi yang saya dapatkan tersebut dapat saya berbincangkan dengan teman saya. Namun pengaruh akibat menonton televisi apabila saya lakukan cukup menyita waktu saya. Selain itu, media online/internet juga berpengaruh besar terhadap keseharian saya. Apalagi ditambah dengan kehadiran smartphone yang mempermudah untuk mengakses internet. Ketika ada rentang waktu kosong sedikit, saya mengakses. Hal ini juga memberikan pengaruh sangat ketergantungan kepada saya. Rasanya, tidak ada hari tanpa mengakses internet khususnya pada media sosial. Padahal jika difikir-fikir suatu hal yang tidak begitu penting untuk dilakukan. Namun pengaruh baiknya adalah saya terhadap teman yang jauh kini lebih sering berbincang melalui media tersebut.

Si Helm Penyelamat No.1

Mengayuh kendaraan dengan dua pedal merupakan kegiatan yang sudah mulai tidak begitu digemari oleh sebagian anak muda. Namun dari hal kecil seperti itu ternyata banyak manfaatnya loh. Manfaat yang kamu bisa terima dengan bersepeda adalah  selain untuk refreshing, bersepeda juga memberikan  manfaat kesehatan. Selain itu, apabila kamu bersepeda dengan keluargamu, tentunya hal ini dapat memberikan maanfaat keluargaan dalam arti hubungan personal kamu dengan keluargamu juga semakin erat. Dengan  bersepeda, kalorimu akan  terbakar sebanyak 300 sampai dengan 700 kalorinya setiap jam. Bukan hanya itu, bersepeda juga dapat meningkatkan volume paru-paru sampai 50% sehingga oksigen yang dapat ditampung lebih banyak.  Namun, tidak sedikit orang pula yang agak riskan dengan bahaya ketika sedang bersepeda. Walapun banyak perusahaan-perusahaan yang memproduksi helm yang berbagai jenis model dan bahan, namum bagi konsumen yang terpenting adalah keselamatan mereka. Dan pada kali ini kami akan membahas penemuan alat keselamatan dengan sensor yang paling canggih.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat menciptakan penemuan baru berupa helm yang dapat membantumu dalam  keadaan darurat.  Helm ini dinamakan helm ICEdot, kata ICE di dalam namanya tersebut merupakan singkatan dari “In Case Emergency“. Jadi, Helm dengan sensor Bluetooth ini akan mampu mengaktifkan aplikasi tertentu di smartphone, jika saja si pengendara sepeda mengalami kecelakaan.
Beberapa perusahaan menambahkan lampu pada helm sepeda buatannya untuk membantu penglihatan pesepeda pada malam hari. Ada juga pesepeda yang menambahkan kamera di helmnya. Tetapi hal ini justru bisa mengurangi fungsi helm untuk keamanan. Tidak semua penambahan alat membuat kerugian bagi penggunanya. Ada teknologi yang dapat bekerja sama dengan helm untuk menyelamatkan penggunanya pada saat terjadi kecelakaan yang bernama ICEdot sensor. ICEdot sensor tidak mengubah desain atau keamanan helm. Hal yang dilakukannya adalah menghubungi untuk mencari pertolongan bagi penggunanya jika diperlukan
Sensor ini dilengkapi denga program canggih yang mampu mendeteksi seberapa parah cedera yang dialami seorang pengendara sepeda ketika terjatuh. Program yang terhubung dengan aplikasi tersebut nantinya akan membantu pengendara untuk memperoleh pertolongan pertama sekaligus mendeteksi TKP-nya melalui GPS.
Canggihnya lagi, aplikasi ini juga dilengkapi dengan panggilan emergency dengan hitungan mundur. Jika pengendara masih bisa mengatasi kecelakaan yang dialaminya, maka hitungan mundur itu dapat Ia batalkan, tetapi sebaliknya, jika pengendara sudah merasa membutuhkan bantuan, maka hitungan mundur secara otomatis akan memanggil bantuan darurat saat itu juga.
Jadi bagi kalian yang gemar bersepeda tidak perlu khawatir lagi dengan adanya bahaya-bahaya seperti terjatuh atau tertabrak apabila menggunakan helm ini. Tetapi sayangnya, helm dengan sensor canggih ini hanya dapat digunakan bagi para pengguna sepeda saja. Bagaimana dengan pengguna motor? Kita tunggu perkembangan teknologi selanjutnya yaa…